Usaha Bingkai Suwarno, Jadi Jujugan Pelukis Terkenal

Suwarno Ketika mengerjakan pesanan pelanggan

BATU (jatimlines.id) – Berawal dari sebuah bekerja serabutan, pada 20 tahun yang lalu Suwarno tergerak untuk mengembangkan usaha dengan membuat kerajinan bingkai. Idenya tersebut muncul karena melihat potensi usaha ini cukup besar.

Hingga saat ini usahanya bertahan hingga mempunyai stand sendiri. “Aneka Pigura” itulah nama stand yang ia miliki di kawasan Jalan Raya Sukarno Junrejo Kota Batu. Bahkan jumlah pelanggannya makin banyak, hingga Suwarno sendiri sampai lupa.

“Kalau di Batu sendiri, para pelukis yang yunior hingga senior kebanyakan pesan disini. Bahkan ada yang sudah ngetop pesan disini,” tutur Suwarno disela mengerjakan pigura di standnya.

Pada awalnya usahanya hanya bermodalkan uang Rp4 juta. Dengan konsistensi dan kerja keras, usaha bingkainya dapat berkembang dan bertahan hingga saat ini dengan dibantu oleh tiga orang karyawan di rumah produksinya.

Di wilayah Junrejo Kota Batu memang  sempat berkembang sejumlah perajin bingkai. Namun karena tidak dapat bersaing di pasar, saat ini hanya ada beberapa perajin yang bertahan, dan Suwarno adalah salah pengusaha yang tergolong paling sukses.

Memang tidak mudah bagi Suwarno untuk bertahan, lantaran serbuan produk bingkai dari China dengan harga yang lebih murah dan variasi produk yang beragam, sempat membuatnya terseok-seok dalam mempertahankan bisnis frame foto dan lukisan ini. 

Suwarno mengatakan produk bingkai asal China berani menawarkan harga yang sangat murah, tapi kualitasnya berbeda. Suwarno menawarkan bingkai  dari bahan yang beragam sesuai dengan selera konsumennya, yaitu bahan aluminium, fiber, plastik, dan kayu. 

Tidak hanya menyuplai, dia juga sering mengikuti berbagai event, seperti yang terbaru  dalam pameran di Galery Raos Kota Batu.

Dari usaha bingkainya itu, Suwarno mampu mengantarkan dua anaknya menjadi sarjana. Menurutnya, kunci suksesnya adalah kepercayaan konsumen dan tanggung jawab terhadap komitmen dan kualitas produk yang dibuatnya.

Produk bingkainya dijual mulai dari Rp5.000 untuk ukuran paling kecil, hingga Rp2 juta tergantung pada bahan dan detail bingkai.

Berkat kegigihan dan usahanya meyakinkan para konsumennya, Suwarno dapat kembali memperbaiki usahanya. Saat ini, Suwarno mampu memproduksi hingga puluhan lusin bingkai per hari yang semuanya sebagai pesanan dengan spesifikasi yang ditentukan.

Penulis: dik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan