Walikota Batu Tegaskan Semangat Sinergi Malang Raya di PORPROV IX Jatim 2025

Batu, 26 Juni 2025 – Walikota Batu, Nur Rochman, menegaskan bahwa pelaksanaan Pawai Obor Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) IX Jawa Timur di desa Pendem merupakan wujud sinergi antara tiga wilayah di Malang Raya, yakni Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Menurutnya, semangat kolaborasi ini harus terus dijaga dan dikembangkan untuk membangun kekuatan ekonomi, seni, budaya, dan olahraga di kawasan tersebut.
“Olahraga PORPROV IX Jatim di desa Pendem adalah sinergi Malang Raya. Ini adalah semangat kita bersama, baik Kota Batu, Kabupaten Malang, maupun Kota Malang sebagai tuan rumah tahun 2025 ini. Mari kita teruskan semangat ini bukan hanya saat momentum PORPROV saja, tetapi juga sebagai fondasi untuk membangun kekuatan ekonomi, seni dan budaya, serta olahraga bersama-sama,” ujar Nur Rochman di sela acara Pawai Obor PORPROV IX Jatim di Desa Pendem, Kamis (26/6).
Nur Rochman menyebutkan, pembangunan Malang Raya harus dilakukan secara berintegrasi. Ia menyebut istilah “senyawa Malang Raya” sebagai simbol kesatuan yang erat antarwilayah. Kota Batu dengan potensi pariwisatanya, Kabupaten Malang dengan sumber daya pertaniannya, serta Kota Malang dengan kekuatan pendidikan dan ekonomi, diharapkan bisa saling melengkapi.
“Kita sesungguhnya adalah satu keluarga besar yang selalu saling menghormati dan memuliakan Kabupaten Malang. Mari kita terus berbagi dan berkolaborasi membangun Malang Raya secara berkelanjutan. Semangat tahun 2025 ini harus terus kita lanjutkan bersama-sama. Terima kasih atas semangat luar biasa pada pagi hari ini. Kami akan membantu dan saya pribadi akan mengikuti seluruh rute pawai ini,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Dr. M. Hidayat, M.M., M.Pd., mengatakan bahwa saat ini sudah banyak atlet potensial yang bermunculan dari berbagai daerah di Malang Raya. Menurutnya, kompetisi PORPROV IX Jatim menjadi wadah yang luar biasa untuk menjaring dan membina atlet-atlet berprestasi.
“Pembinaan di daerah-daerah kini semakin baik dan berjenjang. Inshaallah ke depannya akan lebih baik lagi. Memang tidak semua hal berjalan sempurna, ada yang bersuka cita dan ada pula yang mungkin kecewa. Sebagai tuan rumah, kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan. Namun, kami berkomitmen untuk memperbaiki setiap aspek demi penyelenggaraan yang lebih baik,” ujar Dr. Hidayat.
Ia juga mengakui adanya insiden sengketa kecil terkait pertandingan, termasuk protes dari atlet Mixed Martial Arts (MMA) Kabupaten Malang dan isu manipulasi nilai poin di ajang seleksi PORPROV. Namun, semua masalah tersebut telah ditangani dan diselesaikan dengan baik.
“Walaupun ada permasalahan seperti itu, kami sudah menanganinya agar tetap adil dan fair play. Pada akhirnya, Kabupaten Malang tetap berhasil meraih prestasi terbaik dalam event ini,” tuturnya.

Kades Pendem Harapkan Pawai Obor Jadi Momentum Semangat Berolahraga
Selain itu, Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Efendi, menyampaikan rasa bangganya karena desanya menjadi bagian dari rangkaian Pawai Obor PORPROV IX Jatim. Ia berharap momentum ini dapat membangkitkan semangat masyarakat, terutama generasi muda, untuk berprestasi dan menjaga kesehatan melalui olahraga.
“Pagi ini kami diberi kesempatan menyambut Pawai Obor PORPROV ke-9 Jawa Timur di Kota Batu. Ini menjadi semangat bagi anak-anak kami untuk memajukan olahraga yang menciptakan jiwa yang sehat dan akal yang cerdas,” ujar Tri Wahyuwono saat memberikan sambutan pada Kamis (26/6).
Lebih jauh, ia berharap seluruh warga Kota Batu dapat menjadikan pawai obor ini sebagai inspirasi untuk terus menggiatkan olahraga demi kesehatan dan prestasi.
“Harapan kami dengan menyambut api obor ini, khususnya warga Kota Batu, dapat memiliki semangat untuk berprestasi dan menjaga kesehatan melalui olahraga,” katanya.
Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antarwilayah Malang Raya, didukung oleh semangat dan partisipasi masyarakat luas, PORPROV IX Jawa Timur tahun 2025 diharapkan bukan hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga momentum mempererat persatuan dan mengangkat potensi daerah secara keseluruhan. Pawai Obor yang melintasi berbagai kecamatan menjadi simbol penyemangat sekaligus ikatan solidaritas dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi Malang Raya.
Penulis: Eko Windarto