Wujudkan Pengabdian Masyarakat, Prodi Ekonomi Pembangunan Bahas Isu Ketahanan Pangan Global

Surabaya, 28 Mei 2025 – Banyaknya konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia yang kemudian mengakibatkan krisis pangan, perubahan iklim, dan ketimpangan akses ekonomi memicu UPN Veteran Jawa Timur untuk turut serta menggaungkan literasi pangan global demi tercapainya ketahanan pangan. Melalui kegiatan Guest Lecture dari Program Studi Ekonomi Pembangunan yang bertemakan “Food Security and International Trade”, UPN Veteran Jawa Timur bermaksud untuk memberikan literasi pangan global dengan mempertemukan mahasiswa, dosen, serta pakar internasional.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian PADMA EKAPITA (Pekan Akademik Ekonomi Pembangunan Indonesia) 2025 yang diadakan di Gedung Kuliah Bersama 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jawa Timur. Bertempatkan di ruang 2-6, acara ini menghadirkan Prof. Dr. Normaz Wana Ismail dari Universiti Putra Malaysia.

Koordinator Program Studi Ekonomi Pembangunan, Riko Setya Wijaya, SE., MM. selaku pemangku acara Guest Lecture ini menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar kuliah tamu semata, namun salah satu langkah nyata kampus untuk melakukan pengabdian masyarakat sebagai salah satu tonggak Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memberikan edukasi publik.
“Program Studi Ekonomi Pembangunan hadir demi terciptanya lingkungan akademik yang bernalar kritis dan bertanggung jawab, sehingga sangat perlu untuk selalu memberikan edukasi terkait dengan dinamika global melalui kegiatan Guest Lecture macam ini. Besar harapan kami, bahwasanya civitas akademika UPN Veteran Jawa Timur selalu turut berkontribusi melakukan pergerakan atas adanya isu global,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu panitia pelaksana, Ary Fauziah Amini, S.Pn., M.SE., turut menjelaskan jika Guest Lecture menjadi ruang diskusi bagi mahasiswa, dosen, dan pakar internasional dalam bidang ketahanan pangan akan isu global dan bagaimana masing-masing pihak akan berperan di dalamnya.
“Trade dan Food Security menjadi isu global yang patut untuk terus digaungkan. Perlu adanya sinkronisasi peran bagi tiap-tiap pihak, terutama dalam lingkungan kampus seperti ini, yaitu peran mahasiswa dan dosen. Sebagai pihak dalam lingkup akademis, maka seyogyanya mahasiswa dan dosen giat dan peduli atas tantangan ini melalui kontribusi penelitiannya,” ujarnya lebih lanjut.
Kegiatan berlangsung dengan lancar pun para peserta aktif dalam berdiskusi dalam membahas kebijakan dagang, teknologi dalam mendukung ketahanan pangan, hingga tantangan-tantangan dalam urusan ketahanan pangan di ASEAN. Selain membangun wawasan yang lebih luas, kegiatan ini juga memperkuat jejaring akademik antar negara dan ke depannya bisa membuka peluang kerja sama riset.
Penulis: Ary Fauziah Amini, Riko Setya Wijaya