KAB MALANG (jatimlines.id) – Bangunan gedung SDN 2 Tamansari Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Karena itu, lembaga yang terletak di kaki lereng Gunung Semeru tersebut perlu segera diperbaiki agar tidak membahayakan para siswa.
Apalagi saat musim hujan seperti sekarang, kebocoran mulai terjadi dibeberapa titik ruangan. Seperti diruang kelas 6, kelas 4 termasuk kantor dewan guru. Selain bangunan itu mulai miring, pelisir kayu pada bagian atas ruang dewan guru juga sudah lapuk bahkan mulai runtuh.
Dan parahnya lagi, papan nama sekolah yang merupakan identitas pengenal sekolah sendiri itu juga tampak kumuh.Begitu halnya dengan panorama di sekitar.
Kepala SDN 2 Tamansari Suliadi S.Pd mengungkapkan,selain terjadi kerusakan di beberapa titik ruangan, kayu penyangga atap pun juga mulai lapuk termakan usia.
“Kalau genteng hanya sebagian saja, tetapi jika kayu penyangga itu tidak segera diganti, lama kelamaan genteng itu berjatuhan mengenai plafon,” ujar Suliadi Senin (22/1/2024)
Kata Suliadi,ada hal yang terasa kurang nyaman dalam proses belajar mengajar di lembaga yang dihuni oleh sebanyak 90 siswa ini, yaitu di ruangan yang dalam kondisi berdampingan atau disekat.
“Seorang guru kelas mengaku agak kurang nyaman ketika melakukan proses belajar mengajar di ruangan yang dalam kondisi berdampingan dengan kelas lain atau di seket. Terkadang kalau dia sedang menerangkan, murid disebelahnya rame. Ada kalanya, jika guru disebelahnya sedang menerangkan dia pilih diam. Karena kalau kita sama-sama menerangkan, seperti sedang lomba mengajar,” tandas Kepala Sekolah yang masih merangkap di dua lembaga lain ini.
Lebih lanjut KS yang baru menjabat baru beberapa bulan ini juga menjelaskan terkait dengan kurangnya ruang kelas di SDN 2 Tamansari. Karena kurangnya ruang kelas yang terjadi sejak beberapa tahun itu, sebagian siswa harus belajar di musholla. Ada juga yang belajar secara berdampingan atau diseket.
“Untuk kerusakan yang terjadi di dua ruang kelas termasuk kantor, kami akan segera mengajukan proposal bantuan pembangunan DAK ke dinas terkait,” ucapnya.
Disinggung untuk kelanjutan
pembangunan tiga Ruang Kelas Baru(RKB) secara swadaya oleh masyarakat dan wali murid yang saat ini baru mencapai 25 persen. Bangunan itu harus berhenti karena faktor pendanaan. Menurut Suliadi, beberapa waktu lalu, SDN 2 Tamansari dikunjungi langsung oleh Ketua PGRI Kabupaten Malang Dwi Sucipto.
“Dengan kondisi SDN 2 Tamansari seperti saat ini,Ketua PGRI Kabupaten Malang berjanji akan melaporkan ke Bupati Malang HM. Sanusi dan Kabid Dispendik Kabupaten Malang. Itu menurut keterangan seorang dewan guru. Kebetulan ketika itu saya pas rapat di tempat lain,” pungkasnya(Dio).