Momentum Penting “Pesantren Rakyat Kota Batu” Gelar Acara Peringatan Perobekan Bendera di TMP

Ketika Ulul Azmi foto dengan membawa buku karangan dari Alfi Syaifullah

BATU (JATIMLINES.ID) – Pesantren Rakyat Kota Batu, menggelar acara peringatan perobekan bendera di Taman Makam Pahlawan Kota Batu, Kamis, 19 September 2024. Acara ini menjadi momentum penting dalam mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Pemangku Pondok Pesantren Rakyat, Gus Ulul Azmi menuturkan, bahwa peringatan ini terinspirasi dari peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamamoto pada 1945 tahun lalu, yang dilakukan oleh KH.Cholil Baureno.

“Awalnya, ini berdasarkan karya buku Alfi Syaifullah yang mengulas peran KH.Cholil Baureno, sosok yang diduga kuat sebagai perobek bendera di Hotel Yamamoto,” ujar Gus Ulul Azmi

Acara tersebut juga menyoroti patung perobekan bendera yang berada di TMP Kota Batu, sebuah karya monumental yang dibuat oleh Serka (Sersan Kepala) Ikhsan Sulianto. Patung ini telah menjadi simbol penting di masyarakat Kota Batu, meskipun semakin sedikit yang mengetahui makna dan sejarah di baliknya.

Gus Ulul Azmi, berharap acara ini dapat menjadi agenda rutin dan menjadikan situs sejarah ini sebagai cagar budaya yang dilindungi.

“Saya berharap, generasi muda bisa lebih mengenal sejarah dan menjaga peninggalan berharga ini,” ucapnya.

Sementara itu, Prof. Mufidah, putri 11 dari sosok perobekan bendera, menegaskan pentingnya generasi saat ini untuk meneruskan semangat perjuangan para pahlawan.

“Generasi kita harus mewarisi semangat para leluhur yang telah mengabdikan hidup mereka untuk bangsa dan negara,” ujar Prof. Mufidah dalam pidatonya.

Ketika Tabur Bunga

Sementara itu, Prof. Mufidah, putri 11 dari sosok perobekan bendera, menegaskan pentingnya generasi saat ini untuk meneruskan semangat perjuangan para pahlawan.

“Generasi kita harus mewarisi semangat para leluhur yang telah mengabdikan hidup mereka untuk bangsa dan negara,” ujar Prof. Mufidah dalam pidatonya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa, kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan ini harus diisi dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi masyarakat.

Prof. Mufidah juga mengingatkan bahwa perjuangan tidak berhenti di masa kemerdekaan saja, tetapi berlanjut dalam bentuk pengabdian dan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa.

“Kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan yang memberikan dampak positif, baik untuk lingkungan sekitar maupun bangsa secara keseluruhan,” lanjutnya, sembari ramah.

Ketika Foto Bersama

Ia berharap agar generasi muda mampu menjaga semangat kebangsaan ini dan terus melestarikan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari.

“Semoga kita semua, terutama para pemuda, dapat melanjutkan estafet perjuangan dengan cara-cara yang relevan di zaman sekarang, tanpa melupakan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa kita,” pungkasnya.

Penulis: Schaldy

Editor: Eka Saputra

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan