Penyakit Jantung Menghantui Generasi Muda karena Sedentary Lifestyle

Civitas Akademik FK UB setelah rangkaian kegiatan olahraga pagi

Malang, JATIMLINES.ID – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Kota Malang, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, merayakan puncak Gebyar Dies Natalis FK UB ke-51 dengan rangkaian kegiatan seperti jalan sehat, fun bike & fun race, lomba inovasi, panggung gembira, dan donor darah. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, Minggu (19/1/2025).

“Hampir semua penyakit dapat dicegah. Dari aspek ilmu kardiologi, penyakit yang paling bisa dicegah adalah penyakit jantung koroner, yang merupakan penyebab utama kematian mendadak nomor satu di seluruh dunia,” ungkap Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D.

Berdasarkan survei yang dilakukan dengan bekerja sama dengan Manchester University, ditemukan bahwa 30% penduduk Kabupaten Malang yang berusia ≥16 tahun diprediksi akan menderita penyakit jantung dalam 10 tahun ke depan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karena penyebabnya cukup kompleks, di antaranya pola hidup yang kurang sehat, seperti merokok, kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes, yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Masalah utama penyakit jantung adalah ketidakseimbangan antara asupan kalori masuk dan keluar. Tingginya konsumsi gula dan rendahnya aktivitas fisik (sedentary lifestyle) menjadi penyebab utama penyakit metabolik, termasuk diabetes, yang berpotensi memicu penyakit jantung serta komplikasi pada organ lain. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan diharapkan turut berkontribusi, mulai dari pemerintah yang menetapkan regulasi terkait produksi makanan dengan batas maksimal gula, hingga penyediaan fasilitas edukasi dan sarana olahraga untuk masyarakat umum.

Antusiasme Lomba Inovasi di Dies Natalis FK UB ke-51

“Tren penyakit jantung di Indonesia sangat mengkhawatirkan karena terus meningkat. Dahulu, penyakit ini sering ditemukan pada usia 55 tahun ke atas, tetapi kini rentang usia 40-50 tahun sudah banyak yang terkena. Bahkan, jika dulu kasus penyakit jantung pada perempuan sangat jarang ditemukan, sekarang justru semakin banyak,” tutup Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D.

Penulis: Fina Indriani

Editor: Akasa Putra

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Gambar Pelantikan Kepala Daerah

Pelantikan Kepala Daerah

Pelantikan Kepala Daerah