Batu, JATIMLINES.ID – Rombongan Komisi A DPRD Kota Batu bersama Dinas Pariwisata melakukan kunjungan kerja ke Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, untuk meninjau perkembangan proyek wisata Santera (Batu Fantasi Garden) Senin 16 Juni 2025.

Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kesiapan infrastruktur, memastikan kepatuhan terhadap perizinan, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, investor, dan masyarakat dalam mengembangkan destinasi wisata baru yang potensial.

Kepala Desa Tulungrejo, Suliono, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa proyek Santera merupakan bagian dari upaya peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD) sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama-sama bisa menyaksikan perkembangan pembangunan Santera, yang menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah desa, investor, dan masyarakat. Kami berkomitmen agar setiap tahapan pembangunan memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga Tulungrejo,” ujar Suliono.

Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 7,6 hektar ini akan mengintegrasikan pertanian bunga, pembibitan, serta pengembangan spot wisata yang melibatkan masyarakat sekitar.

“Pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dengan mengutamakan aspek legalitas dan dampak sosial yang positif,” tambah Suliono.

Ketua Komisi A DPRD Kota Batu, Nurudin Muhammad Hanifah, menegaskan dukungan penuh terhadap proyek ini. Namun ia menekankan pentingnya kelengkapan perizinan agar investasi berjalan sesuai regulasi.

“Kami mendukung pengembangan wisata yang melibatkan masyarakat lokal dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan. Target 90% tenaga kerja berasal dari warga sekitar menunjukkan komitmen sosial yang kuat. Namun, pelengkapan perizinan wajib dipenuhi, dan kami siap memfasilitasi koordinasi dengan pemerintah kota jika diperlukan,” jelas Nurudin.

Fokus utama pengembangan Santera adalah tanaman bunga tropis unggulan seperti anthurium, begonia, dan petunia. Bibit F1 dari Belanda dan Thailand telah diimpor dan dikembangkan secara lokal, dengan lebih dari 50% lahan difungsikan untuk budidaya bunga sesuai standar agro seluas minimal 60%.

Selain taman bunga, lokasi wisata ini akan dilengkapi beragam wahana bermain ramah keluarga, termasuk wahana Lala asal China. Fasilitas UMKM juga disiapkan melalui gedung khusus untuk kuliner dan produk kreatif, seperti restoran berkonsep ramah lingkungan dan generasi muda.

Perizinan proyek telah lengkap, melalui pengajuan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu serta kajian teknis dan legal pihak Kejaksaan. Semua prosedur administrasi dan hukum telah terpenuhi sesuai regulasi.

Manajemen Batu Fantasi Garden, melalui Hubertus Sutiono dan Tio, memaparkan skema kerja sama dengan sistem bagi hasil (profit sharing) yang menguntungkan desa, bukan sekadar sistem sewa lahan.

“Kami menerapkan sistem bagi hasil yang adil dimana desa memperoleh persentase signifikan dari pendapatan wisata. Tidak kurang dari 90% tenaga kerja direkrut dari warga sekitar, dan UMKM lokal menjadi prioritas dalam pengelolaan kuliner dan retail,” jelas Tio.

Tio juga menegaskan komitmen perusahaan dalam membayar pajak secara optimal.

“Kami merupakan pembayar pajak terbesar di Kabupaten Malang dan ingin berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan PAD Batu melalui sektor pariwisata,” tambahnya.

Camat Bumiaji, Tomas Maido, menyatakan kesiapan pemerintah kecamatan mendukung kelancaran proyek serta memastikan kegiatan berjalan taat aturan hukum dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami melihat Santera sebagai contoh sinergi positif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kami akan kawal agar pembangunan berjalan sesuai regulasi dengan memperhatikan aspek lingkungan,” katanya.

Dina dari Dinas Pariwisata Kota Batu menyebutkan seluruh proses perizinan telah berjalan sejak 2022 dan mematuhi Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pariwisata berbasis desa.

“Kami juga akan melakukan visitasi rutin saat operasional proyek demi memastikan kepatuhan serta memberikan dukungan teknis. Jika ada kendala, Dinas Pariwisata siap membantu,” jelas Dina.

Saat Penyambutan Rombongan

Dukungan masyarakat juga sangat kuat. Kepala Desa Suliono menyampaikan bahwa warga memandang proyek ini sebagai peluang nyata peningkatan ekonomi, mulai dari ketersediaan lapangan kerja hingga peningkatan nilai properti di sekitarnya.

Sementara itu, Tio menambahkan bahwa Santera akan menjadi ikon wisata baru di Batu dengan koleksi taman bunga terbaik yang menggabungkan tanaman lokal dan impor, termasuk spesies langka dari Belanda dan Thailand.

Menutup kunjungan, seluruh pihak sepakat untuk terus menjalin koordinasi agar proyek Santera tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Desa Tulungrejo dan Kota Batu secara keseluruhan.

Penulis: Eko Windarto

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri