BATU (Jatimlines.id) – NGO (Non Gaverment Organization), YUA (Yayasan Ujung Aspal) Provinsi Jawa Timur, yang diketuai Alex Yudawan bersama FORMULAHI (Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup) Kota Batu, yang diketuai Firman Syah dan Pesantren Rakyat, Gus Ulul Azmi.
Kendati Bhakti Bumi “Bersih – Bersih Sungai, Penanaman Pohon dan Pelepasan Ikan” Tapal Batas Desa Pesanggrahan, Desa Sumberejo dan Kelurahan Ngaglik di Damjebol, Sabtu (3/8/2024) pagi.
Dalam kesempatan itu suasana tampak penuh semangat yang mengalir deras, karena rasa kebersamaan dan gotong royong yang keras, karena dalam kegiatan tersebut didukung oleh NGO YUA Jatim, FORMULAHI, Long Hair, PSHT (Persaudaraan Setia Hati Teratai).
Juga tidak ketinggalan, turut serta tampak hadir dari Srikandi Krisdayanti, Projo Kota Batu, Organda Kota Batu, Persatuan Pedagang Agus Salim, UMKM Block Office, HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Komunitas Relawan Cinta Lingkungan, Hippam Pesanggrahan, Roda Wisata Kota Batu, bersama masyarakat melakukan kegiatan Bhakti Bumi.
Inti dalam pelaksanaan kegiatan itu merujuk pada normalisasi sungai, penanaman pohon, pelepasan ikan yang diimplementasikan dengan membersihkan sungai dengan menggunakan alat berat Excavator
Menurut ketua tim relawan Krisdayanti, Yani Andoko saat dikonfirmasi menuturkan, pihaknya berkomitmen akan terus memberikan kontribusi untuk Kota Batu, dalam menjaga lingkungan hidup. Terutama kelestarian sungai yang sangat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat di wilayah Kota Batu.
Ketua NGO YUA Jatim, Alex Yudawan menegaskan, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan khususnya wilayah sungai yang melintas batas Desa Pesanggrahan RW 13 dan Kelurahan Ngaglik RW 03, dimana sungai tersebut berdekatan dengan daerah hunian sehingga berdampak terjadinya pencemaran sampah organik, kemasan plastik sekali pakai, beserta produk rumah tangga lainnya.
“Dimana kandungan sampah organik yang melebihi kapasitas, dapat mempengaruhi kualitas air sungai sendiri dan biota yang hidup didalamnya. Selain itu bahaya sampah plastik dapat berubah menjadi partikel kecil mikroplastik dimakan oleh biota perairan sungai dan berpotensi mengkontaminasi tubuh manusia, tujuan kegiatan ini membantu program pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, terutama dalam normalisasi sungai,” tegas Alex Yudawan.
Diwaktu yang sama, Ketua FORMULAHI, Firman syah menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah sebuah langka kongkret dari masyarakat dalam mengimplementasikan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kegiatan ini yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, dalam menjaga kebersihan sungai secara berkelanjutan,” ucap tokoh masyarakat Kota Batu ini sembari tersenyum ramah.
Tidak hanya itu, relawan juga melakukan kegiatan penanaman pohon untuk menghijaukan pinggiran sungai, juga melakukan pelepasan ikan sebagai bentuk rasa cinta kepada alam, guna mendorong hidup sehat bagi masyarakat, pungkasnya.
Sementara itu, Rudyanto dari Hippam Desa Pesanggrahan juga menyatakan dan memastikan lagi untuk pinggiran sungai pada saat ini lebih bersih dari sampah, sehingga nantinya dapat menjaga ekosistem disekitar wilayah sungai tersebut.
Tidak tanggung – tanggung, tampak apresiasi dan sambutan dari masyarakat setempat begitu menggembirakan atas kegiatan relawan yang begitu peduli terhadap lingkungan.
Karena banyak bermanfaat sekali untuk menjaga lingkungan, kelestarian alam, menggalang untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli para generasi penerus terhadap pelestarian alam.
Diketahui, jenis ikan yang dilepas ada ikan lele, ikan nila yang berjumlah ratusan. Dan jenis pohon yang ditanam yaitu Matoa dan Petei.
Penulis: Schaldy
Editor: Eka