JAKARTA (Jatimlines.id) – Sebanyak 8 pegawai Kantor Staf Presiden (KSP) mengundurkan diri sebagai Tenaga Ahli/Profesional KSP karena mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (Caleg). Karena berstatus sebagai calon legislatif (caleg). Pengunduran diri itu bertujuan menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) pada tahun politik.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV KSP Wandy Tuturoong mengatakan, mekanisme pengunduran diri di KSP berbeda dengan PNS maupun PPPK secara teknis. Pejabat yang maju sebagai caleg bisa kembali bekerja bila pemilu selesai.
“Jika teman – teman media mengundang atau menjadikan sebagai narasumber pemberitaan, talkshow, dan lainnya, atribusinya tidak lagi sebagai Tenaga Ahli/Profesional Kantor Staf Presiden,” kata Plt. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Rawanda Wandy Tuturoong melalui rilis yang diterima jatimlines.id pada Rabu 24 Januari 2024.
Kedelapan Tenaga Ahli/Profesional Kantor Staf Presiden yang mengundurukan diri antara lain :
- Ade Irfan Pulungan, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V
- Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV
- Dedy Irawan, Tenaga Ahli Muda Kedeputian I
- Endah Sricahyani Sucipto, Tenaga Ahli Madya Kedeputian II
- Handoko, Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV
- Ngatoilah, Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV
- Asep Cuwantoro, Tenaga Ahli Muda Kedeputian IV
- Usep Setiawan, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II
Secara teknis, KSP memang berbeda dengan PNS atau PPPK. Wandy menyampaikan, delapan nama itu maju dalam kontestasi Pemilu 2024 dari partai-partai yang berbeda.
Ada yang dari PDI-P, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), maupun PPP. Sementara itu, sebelumnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pihak-pihak yang mendaftar sebagai anggota dewan memang diharuskan mundur dari jabatannya.
Di sisi lain, pihaknya tidak mempermasalahkan adanya pegawai KSP yang memilih tidak mundur setelah menjadi anggota tim kampanye. Sebab, menurut dia, undang-undang tidak mempermasalahkan status tersebut.
“Yang mendaftar sebagai anggota dewan, caleg, itu harus mundur dan itu sudah dilakukan. Itu ada delapan orang, dan itu warna-warna dari berbagai partai politik. Maka mereka mundur,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023). (Adi)