Global Kids for UN Bekali Anak Pemahaman Isu Global

Malang, JATIMLINE.ID – Global Kids for United Nations sukses digelar oleh Global Academia Indonesia di Malang Creative Center pada Minggu (9/3/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman global kepada anak-anak mengenai program-program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan memperkenalkan budaya, bahasa, serta isu-isu global dari berbagai belahan dunia.
Anak-anak juga dilatih untuk mengungkapkan ide, mengerjakan proyek, mengikuti pelatihan kepemimpinan, serta berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai negara melalui simulasi pertemuan PBB yang dilaksanakan sepenuhnya dalam bahasa Inggris.
“We invite our international friends who live in Malang. They share their experiences with different cultures, backgrounds, and countries. We also have Indonesians who have international experience,” ujar Dr. Imam Wahyudi Karimullah, S.S., M.A., selaku pemateri Global Kids for United Nations.
Pak Imam menjelaskan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh relasi internasional yang saat ini berada di Malang. Mereka memiliki pengalaman dengan budaya, latar belakang, serta negara yang berbeda, termasuk warga Indonesia yang memiliki pengalaman internasional.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan kepada anak-anak. Dengan demikian, mereka dapat memahami misi yang ingin dicapai oleh PBB dan siap berpartisipasi dalam mendukung program-program tersebut saat mereka dewasa.
“The kids don’t understand yet because they are very young, but we believe the future of the world is in their hands. That’s why we need to teach them about different cultures and respect different opinions. This weekly meeting is a preparation for a bigger forum so the kids will be ready,” tambah Pak Imam.
Menurut Pak Imam, anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami isu-isu global karena masih berusia muda. Namun, ia meyakini bahwa masa depan dunia ada di tangan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman tentang keberagaman budaya dan menghormati perbedaan pendapat. Dengan pelaksanaan program setiap minggu, diharapkan anak-anak dapat lebih siap menghadiri forum-forum internasional yang lebih besar.
“We will create project presentations and cultural exchange programs with other kids from around the globe. We have contacted children from Africa, France, Japan, Thailand, Taiwan, and the Middle East. This way, the kids gain experience and will not feel intimidated when meeting international people,” ujar Pak Imam.
Ia menambahkan bahwa Global Academia akan menyusun presentasi proyek serta program pertukaran budaya dengan anak-anak dari berbagai negara. Langkah ini diharapkan dapat menambah wawasan anak-anak dan mengurangi rasa canggung mereka dalam berinteraksi dengan orang asing.
Meskipun aktivitas ini berlangsung setiap minggu dalam waktu yang relatif singkat, kegiatan ini dirancang dengan kombinasi pembelajaran di dalam dan luar kelas. Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat lebih fokus dalam memahami materi serta mampu mengaplikasikannya setelah program berakhir.
“We also share our activities with our mayor, Wahyu Hidayat. He is very supportive and has promoted our activities via Instagram. We are also very grateful to MCC for providing all the facilities. Through our activities, this program can grow on a larger scale and position Malang as a global city,” jelas Pak Imam.
Pak Imam mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., yang telah mempromosikan program ini melalui media sosial. Ia juga mengapresiasi Malang Creative Center (MCC) yang telah menyediakan fasilitas lengkap, sehingga diharapkan program ini dapat berkembang dan menjadikan Kota Malang sebagai bagian dari komunitas global.
“This is a very good program for the kids and the future of this world. If they learn early about what they will face in the future, it will be beneficial for them. They will be able to find solutions to the many challenges in the world,” ujar Tijani, peserta dari Mali, Afrika Barat.
Tijani, salah satu relasi internasional dari Mali, Afrika Barat, menilai bahwa program ini sangat baik bagi anak-anak dan masa depan dunia. Menurutnya, dengan memahami tantangan global sejak dini, anak-anak akan lebih siap menghadapi berbagai permasalahan dan menemukan solusinya.
“Kelas khusus Bahasa Inggris ini ditujukan bagi anak-anak SD, tanpa batasan usia. Yang terpenting, mereka aktif dan siap belajar dalam situasi yang menyerupai lingkungan PBB. Dengan begitu, mereka dapat memahami peran seorang diplomat serta membangun jiwa kepemimpinan sejak dini. Pendekatan yang digunakan juga disesuaikan dengan anak-anak agar materi dapat dipahami dengan lebih mudah,” tutup Sari Kurnia Rahmawati, S.S., M.Pd., selaku Co-founder dan Direktur Global Academia Indonesia.
Penulis: Fina Indriani
Editor: Schaldy