Kebijakan baru di dunia pendidikan dilansir dari news.detik.com mengatakan bahwa Pendidikan pra sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilarang memberikan pelajaran membaca, menulis dan berhitung (calistung). Calistung baru ditekankan ketika mereka memasuki pendidikan sekolah dasar atau SD. Namun ada pula sekolah dasar yang menjadikan calistung sebagai salah satu syarat pendaftaran masuk sekolahnya.
Setelah kami mengetahui fakta tersebut, memunculkan perasaan bahwa apakah tidak akan menjadi citra yang baik bagi siswa pada TK Dharmawanita Persatuan 1 Tegal weru apabila memiliki nilai lebih unggul dari sekolah lain? setidaknya untuk siswa yang berada di kelas TK B bernotaben tahun depan akan memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar telah mengenal dan mengetahui setiap angka dasar yang akan sering ditemui beserta lambang matematika sederhana seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), pembagian ( ÷ ), dan juga sama dengan (=).
Karena nantinya kami percaya bahwa pengetahuan ini akan sangat berpengaruh kepada proses belajar mereka kedepannya ketika memasuki Pendidikan sekolah dasar atau SD. Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan kami membentuk program kegiatan pada pengabdian kami di Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri yang kami laksanakan dengan berpegang pada tema yaitu “Upaya Peningkatan Happiness Of Education Menggunakan Pendekatan Bermain ”. Dimana kami ingin menunjukkan kebahagian dalam belajar.
Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri sendiri adalah salah satu program yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai sarana bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi positif dan bermanfaat kepada sekolah maupun kepada masyarakat. Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri terdiri dari 5 anggota kelompok kecil yaitu ada Maulida Viaristi, Alfiani Sahara, Gabriella Arienasya M, Nur Hasni, dan Naila Rozana Al Adawiyah dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) bapak Ardik Praharjo, S.AB.,M.AB.,
Kegiatan ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 3 Agustus 2024, pada pukul 07.00-11.00 WIB pada saat jam pelajaran berlangsung.
Disini kami menerapkan salah satu permainan yang bernama “Angka Pelangi”. Kegiatan bermain Angka Pelangi ini bertujuan untuk menunjukkan visualisasi dari setiap angka mulai dari 1-20 yang dibuat dengan barang-barang sederhana dan pastinya sangat mudah ditemukan dilingkungan sekitar.
Proses pembuatan angka pelangi ini sendiri dimulai dari menyiapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain kardus, krayon, pensil, penghapus, spidol hitam permanen, lem, isolasi, gunting, kerekan baju, dan cutter. Cara membuatnya dimulai dengan memotong kardus menjadi beberapa bagian membentuk persegi dan juga lingkaran kecil seukuran dengan isolasi, kemudian kardus persegi tadi diberikan gambar pelangi yang nantinya gambar tersebut juga akan diberi warna supaya lebih menarik anak-anak untuk memainkan permainan tersebut. Selanjutnya setelah kardus tersebut diwarnai kardus pun diberikan kerekan baju dengan jarak yang tidak berdekatan.
Penulis: Naila Rozana Al Adawiyah & Nur Hasni
Editor: Schaldy
Mayaallah..