Kabupaten Malang – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-9 tahun 2025 resmi ditutup dengan meriah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ajang olahraga terbesar tingkat provinsi ini berakhir dengan kesan mendalam bagi ribuan penonton dan para atlet yang telah berjuang membawa nama daerah masing-masing. Selasa (15/7/2025)

Penutupan ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian pertandingan penuh semangat, sportivitas, dan kebanggaan. Sorak-sorai menggema di seluruh tribun saat closing ceremony digelar, menghadirkan suasana penuh haru dan antusiasme.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Dr. M. Hidayat, M.M., M.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara besar ini. Ia mengakui bahwa skala acara yang masif tentu membawa dampak pada kondisi venue.

“Event sebesar ini, dengan jumlah massa yang sangat besar, tentu tak terhindarkan dari kerusakan kecil, seperti rumput stadion yang diinjak-injak. Namun, itu bukan masalah yang berarti, dan kami yakin masih bisa diperbaiki dan diperbaharui,” ujar Dr. Hidayat dengan penuh optimisme.

Selama beberapa hari pelaksanaan, Porprov ke-9 menampilkan perjuangan luar biasa dari para atlet muda. Kabupaten Malang tampil gemilang dengan raihan total 61 medali emas, ditambah medali perak dan perunggu, menjadikannya sebagai salah satu daerah paling kompetitif di arena olahraga provinsi.

Lebih dari sekadar pencapaian medali, Porprov ini memperlihatkan semangat kebersamaan dan sportivitas tinggi dari para peserta. Tiap pertandingan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga wadah untuk mempererat solidaritas antardaerah.

“Ini adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan dedikasi tidak pernah mengkhianati hasil,” tambah Dr. Hidayat.

Selain menyita perhatian karena kesuksesan penyelenggaraan, Stadion Kanjuruhan juga menjadi sorotan utama. Venue bersejarah ini dipastikan akan terus digunakan dan ditingkatkan kualitasnya.

Dr. Hidayat menegaskan bahwa peremajaan stadion sudah masuk dalam agenda pemerintah daerah, terutama karena Stadion Kanjuruhan juga menjadi markas klub sepak bola Arema FC dalam kompetisi Liga 1.

“Kita akan lakukan peremajaan secara bertahap, terutama karena Kanjuruhan juga menjadi home base Arema dalam gelaran Liga 1,” jelasnya.

Ajang ini menjadi bukti kesiapan Kabupaten Malang dalam menyelenggarakan event berskala besar. Harapan baru pun tumbuh, tak hanya untuk para atlet muda, tetapi juga untuk masa depan infrastruktur olahraga di Malang Raya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri