Upaya Melestarikan Budaya Jawa yang Nyaris Punah

Pemangku Pawiyatan dalam Kegiatan Perempuan joglo pawiyatan Aksara dan Batik.

BATU, JATIMLINES.ID – Sebagai langkah konkrit untuk melestarikan budaya Jawa, Ibu Sri Winarni bersama pemerhati budaya Jawa menggelar kegiatan Perempuan Joglo Pawiyatan Aksara dan Batik di Omah Tengah Tegal Oro-oro Ombo Batu, Kamis (16/1/2025).

Program ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat dan pemahaman generasi muda terhadap aksara Kawi, bahasa Jawa, serta kerajinan batik tradisional, dengan harapan mampu mengembalikan tata krama dan karakter Jawa yang santun di kalangan anak-anak muda.

KLIK DISINI UNTUK MEMBACA BERITA SEPUTAR BUDAYA DAN PENDIDIKAN LAINNYA

Kegiatan sosial ini dihadiri oleh Ibu Dra. H. Mistin, M.Pd., Purna Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, yang turut mendukung upaya pelestarian budaya ini. Selain itu, para peserta juga diberi kesempatan untuk mempelajari batik canting, batik tulis asli dengan pewarna organik tradisional, serta literasi aksara Kawi dan bahasa Jawa. Program ini sudah berlangsung selama satu tahun dan direncanakan untuk terus berkembang dalam mendidik generasi penerus budaya Jawa.

Penampilan Tari Bedoyo sekar Triloka.

Ibu Sri Winarni menjelaskan, “Banyak anak-anak sekarang yang tidak tahu bahasa Jawa dan adat Jawa. Hal ini memengaruhi perilaku dan cara bicara mereka yang semakin jauh dari tradisi. Sasaran kami adalah supaya anak-anak yang belajar di sanggar ini bisa kembali memahami dan melestarikan budaya Jawa dengan baik,” ungkapnya.

Upaya pengembalian trah Jawa juga diwujudkan dalam bentuk kreasi seni, seperti koreografi Tari Bedoyo Sekar Triloka yang dipersembahkan dalam kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang pengenalan batik khas Kota Batu, Batik Sekar Triloka, yang diproduksi oleh Sanggar Joglo Pawiyatan Aksara Kota Batu.

Kembali Berbudaya Jawa dengan penyampaian MC Berbahasa Jawa.

Melalui kerja sama yang solid, para pemangku pawiyatan terus mengembangkan kurikulum yang disesuaikan untuk siswa usia dini dan masyarakat umum. Ibu Sri Winarni yakin bahwa melalui literasi budaya Jawa, anak-anak dapat belajar untuk berbicara, berbusana, dan berperilaku dengan cara yang sesuai dengan adat istiadat Jawa yang benar.

“Paling tidak, anak-anak nanti bisa berbahasa Jawa dengan benar, berbusana Jawa dengan benar, dan memiliki adat istiadat Jawa yang benar, sehingga karakter Jawa yang santun dapat muncul dari mereka,” pungkas Ibu Sri Winarni.

Penulis: Fina Indriani

Editor: Schaldy

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan