Wakaf Tunai, Akan Jadi Progam Prioritas Kota Batu

Luar Biasa: Anggota DPRD Kota Batu, BP (Bambang Prahmono) Politisi Partai Gerinda, saat diwawancarai.

BATU, JATIMLINES.ID – BWI (Badan Wakaf Indonesia) Kota Batu, telah mengelar progam wakaf tunai, yang dihadiri sebanyak puluhan orang, di hotel Zam Zam, Rabu 2 Oktober 2024 pagi kemarin.

Dalam kesempatan itu, tampak hadir Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis, UIN (Universitas Islam Negeri), Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr.Misbahul Munir, DPRD Kota Batu, Bambang Prahmono dan Sudiono.

Tidak ketingal pula, ada Asisten Pemkot Batu, Supriyanto, Kemenang Kota Batu, Kesra Pemkot Batu, Kepala KUA Se – Kota Batu, DMI Kota Batu, BASNAS Kota Batu, PAI Kota Batu, MUI Kota Batu dan Nadir Kota Batu.

Ketua BWI Kota Batu, Guntur Irianto SPd menuturkan, pengurus BWI Kota Batu, pada pertengahan Agustus 2024 kemarin telah melaksana studi tiru ke Jogjakarta dan Gunung Kidul.

Dari hasil studi tiru tersebut, maka disampaikan ke BWI Kota Batu, yang isinya bahwa Gunung Kidul saat ini telah menjadi Kota Wakaf. Menteri Agama, telah menunjuk Gunung Kidul menjadi kota pertama wakaf yang berhasil di Indonesia.

“Alasannya, kenapa menjadi kota wakaf pertama, karena Gunung Kidul termasuk kategori berhasil dari wakaf tunai. Artinya, disana setiap orang yang akan menikah dianjurkan atau dihimbau untuk wakaf,” ucapnya.

Lebih jauh, dia jelaskan, setiap pengantin baru dianjurkan untuk wakaf minimal Rp 50 ribu sampai Rp 1 jt, bahkan diatasnya juga boleh tidak ada batasan. Semisal klau diatas Rp 1 jt mendapatkan sertifikat.

“Yang wakaf diatas satu juta mendapatkan sertifikat, maka orang tersebut telah wakaf. Dan Nadirnya orang yang ada di sana, yang telah ditunjuk menjadi Nadir yang sudah mempunyai sertifikat dari BWI,” ucapnya.

Kendati demikian, wakaf tunai itu nantinya, uangnya akan dimasukkan atau di transfer ke rekening Bank Syariah. Kalau di Gunung Kidul, menunjuk Bank BSI dan uangnya akan diendapkan.

“Hasil keuntungannya itu, yang akan bermanfaat. Kalau di Gunung Kidul, difungsikan untuk pondok pesantren, yatim piatu. Kemudian, ada pondok pesantren yang mempunyai lahan luas digunakan untuk menanam buah, seperti anggur, semangka dan melon. Jadi biaya itu diperoleh dari wakaf tunai, kalau itu berhasil dan jumlahnya sangat besar maka betul – betul sangat membantu perekonomian masyarakat setempat,” paparnya.

Sementara itu, DPRD Kota Batu, BP (Bambang Prahmono), juga hadir dalam acara tersebut yang ditunjuk oleh ketua DPRD, juga menyampaikan, setidaknya dari hasil studi tiru itu nantinya, akan kita terapkan atau investasikan di Kota Batu.

“Harapannya, DPRD Kota Batu, sangat mendukung terkait wakaf tunai itu. Dan dari pihak Pemkot Batu juga mendukung. Sehingga secepatnya akan di sosialisasikan ke tiga (3) Kecamatan di Kota Batu,” tandas, Politisi Partai Gerinda ini

BP juga menjelaskan, semisal nantinya banyak yang akan ikut di wakaf tunai ini dan berhasil untuk di Kota Batu, maka untuk biaya pendidikan, kesehatan dan lain – lain bagi masyarakat.

Penulis: Subehan
Editor: Akasa Putra

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan