KAB MALANG (jatimlines.id) – Bangunan gedung Sekolah Dasar Negeri(SDN) 1 Tumpakrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang saat ini dalam kondisi rusak parah. Dikhawatirkan ambruk menimpa siswa, dua ruang kelas terpaksa harus dikosongkan.
Kerusakan terparah pada bagian atas.Selain genteng disitu banyak yang pecah,kayu penyangga atap dan plafon terpantau rapuh termakan usia.Begitu halnya kondisi tembok dan ubin lantai diruang kelas 5 dan 6 juga pecah-pecah berserakan. Kondisi ini menyajikan pemandangan tidak sedap di sektor pendidikan.
Kepala SDN 1 Tumpakrejo Jumadi S.Pd menerangkan,kerusakan lembaga yang dihuni oleh 183 murid ini akibat gempa bumi.
“Kerusakan terjadi pada bagian genteng dan keretakan dibeberapa titik tembok. Setelah itu kami mengajukan DAK ke Pemkab Malang.Padahal pernah disurvey oleh Kementrian pusat Jakarta,tetapi sampai hari ini tidak berkelanjutan”,terang Jumadi Rabu (21/2/2024).
Untuk mewujudkan impiannya memiliki gedung yang layak huni, KS yang pernah bertugas di pulau Bawean ini kembali melayangkan proposal permohonan bantuan pembangunan gedung ke Pemkab Malang.
“Sudah empat kali kami layangkan proposal ke Pemkab Malang,tetapi sampai sekarang juga belum ada perhatian,” imbuhnya.
Dan parahnya lagi,sambung Jumadi,pada saat hujan seperti sekarang,proses kegiatan belajar mengajar juga terganggu dan mengganggu ketenangan para dewan guru.Mereka selalu khawatir gedung yang berdiri sekitar tahun 1982 ini tiba-tiba ambruk menimpa siswa.
Ditengah keprihatinan itu,Jumadi mengaku sering diluruk wali murid, yang beberapa diantaranya menyalahkan lembaga.
“Dengan kiondisi gedung seperti ini, kenapa tidak segera dibangun? Jika terjadi sesuatu pada anak-anak siapa yang bertanggung jawab? ” ujar Jumadi mengenang.
Dengan bahasa yang ia faham,dia menjelaskan tentang mekanisme pembangunan gedung sekolah termasuk keterbatasan anggaran dana dari pemerintah. “Walau saya bilang sudah beberapa kali saya ajukan,tetapi masih ada sebagian wali murid yang masih tidak percaya,” tandasnya.
Pantauan langsung, selain kerusakan ruang kelas 5 dan 6,ada dua ruang yaitu ruang kelas 3 dan 4 yang kondisinya masih jauh dibawah sempurna. Dua ruang kelas itu dibangun atas gotong royong wali murid.
Sementara itu, ada dua kelas yang saat ini masih belajar ditengah keterbatasan Sarana dan Prasarana(Sarpras) Seperti halnya kelas 5 dan 6. Mereka harus belajar di musholla dan ruang Perpustakaan.
“Dengan kondisi seperti saat ini, kami berharap lembaga ini segera ada perhatian dari pemerintah”, Jumadi mengakhiri.
Sementara itu, Yuyus Lestiya Wuri.S.Sos bagian Sarpras dan pengajuan DAK Korwil Dispendik Kecamatan Gedangan menjelaskan, untuk kerusakan gedung SDN 1 Tumpakerejo saat ini memang sangat parah.
Meski setiap tahun ia ajukan pembangunan DAK ke Pemkab Malang, tetapi sampai hari ini masih belum juga ada perhatian. Dengan kondisi itu,untuk proses kegiatan belajar mengajar yang jelas sangat terganggu.
“Kerusakan dua ruang kelas yang sangat parah seperti ini,kami berharap dapat bangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bukan lagi renovasi,” ucap Yuyus.
Lebih jauh Yuyus menjelaskan,selain kerusakan gedung di SDN 1 Tumpakrejo, ada beberapa gedung lain dalam hal yang sama seperti, SDN 3 Girimulyo, SDN 1 Gajahrejo, SDN 2 Gajahrejo dan SDN 2 Sidodadi. (dio)