Malang, 2 Juli 2025 – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur (Jatim) secara resmi meluncurkan enam Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team/CSIRT) baru, menambah kekuatan pertahanan siber di wilayah tersebut. Dengan penambahan ini, total CSIRT yang telah terbentuk di Jatim mencapai 34 tim.
Peluncuran ini dilaksanakan dalam Forum Persandian dan Keamanan Informasi yang digelar di Malang selama dua hari, Selasa-Rabu (1-2/7/2025). Acara ini dihadiri oleh 150 peserta, termasuk pejabat fungsional dan staf teknis yang membidangi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Keamanan Siber dari berbagai Diskominfo kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Target Nasional dan Apresiasi BSSN
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sulistyo, menyatakan bahwa pemerintah Presiden Prabowo menargetkan seluruh instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah, sudah harus memiliki tim tanggap insiden siber pada tahun 2025.
“Ini PR kita semua serta membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat,” tegas Sulistyo, menggarisbawahi pentingnya upaya kolektif dalam menghadapi ancaman siber.
Menyambut hal tersebut, Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pendampingan serta bimbingan yang diberikan oleh BSSN.
“Hari ini kami launching 6 CSIRT sehingga total sudah ada 34 CSIRT yang terbentuk. Ini semakin menguatkan kami di Jawa Timur untuk berkolaborasi antar-CSIRT,” ungkap Sherlita.
Enam CSIRT Baru dan Tujuan Strategis Kegiatan
Enam CSIRT yang diluncurkan pada hari ini berasal dari Diskominfo Kabupaten Bangkalan, Jember, Nganjuk, Ngawi, Pasuruan, dan Sampang. Sebagai bagian dari peluncuran, BSSN juga menyerahkan Surat Tanda Registrasi (STR) kepada Kepala Dinas Kominfo dari keenam kabupaten tersebut, secara simbolis mengesahkan keberadaan tim-tim baru ini.
Forum Persandian dan Keamanan Informasi ini memiliki tiga tujuan utama:
- Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya keamanan siber di tingkat daerah.
- Membangun jaringan kerja sama antar daerah dalam menangani insiden keamanan siber.
- Mengembangkan kapasitas teknis dalam merespons insiden keamanan informasi.
Dengan terus bertambahnya jumlah CSIRT dan penguatan kolaborasi antar-daerah, Jawa Timur menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem keamanan siber yang tangguh, sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk menciptakan ruang siber yang aman dan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan.
Penulis: Firnas