BATU, JATIMLINES.ID – Ketua Organda (Organisasi Angkutan Darat), Kota Batu, Sujono, melalui Sekretarisnya, Totok Adi Muntholip, saat ditemui di Dapur Sulta Agung, Kelurahan Ngaglik, Kec.Batu, Kota Batu ini mengungkapkan atas keprihatinannya terkait kondisi lalu lintas di Kota Batu, Kamis sore (16/1/2025).
Alasannya, saat ini semakin padat terutama pada saat weekend. Dan kepadatan lalu lintas itu tidak hanya menyebabkan kemacetan saja, akan tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
“Sebagai perwakilan dari Organda, saya bersama pengurus Organda yang lain telah menyampaikan usulan kepada Pemerintah Kota Batu, terkait perlunya pembangunan rest area sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Kota Batu,” ucapnya.
Kendati demikian, lanjut Totok, usulan tersebut sejatinya telah disampaikan sejak dulu, yang hampir 10 th hingga 15 th yang lalu, pada masa kepemimpinan Walikota Edi Rumpoko.
“Organda meminta adanya rest area di luar Kota Batu untuk bongkar muat barang, sehingga kendaraan besar seperti Bus dapat berhenti dan parkir diarea tersebut,” tandasnya, dengan tegas.
Totok menjelaskan, untuk mengurangi kepadatan di pusat Kota Batu. Saat ini, Organda mengusulkan pembangunan rest area darurat dibeberapa lokasi strategis seperti tempat usaha dan Dinas Pariwisata (Dispora), yang dapat digunakan sebagai tempat parkir sementara untuk mengurangi kepadatan di tengah Kota Batu.
Waktu yang sama, Bendahara Organda, Heri Junaidi, juga menekankan pentingnya perhatian dari pihak Pemerintah Kota Batu, terhadap pembangunan rest area.
“Dengan adanya fasilitas tersebut. diharapkan Kota Batu dapat menarik lebih banyak wisatawan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui angkutan wisata seperti mikrolet. Selain itu, upaya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas juga menjadi fokus penting, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan akibat kecelakaan,” ucap Herjun, sembari semangat.
Tidak ketinggalan pula, Wakil Ketua Organda, M.Zainal Huda, kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi telah menyebabkan banyak wisatawan luar kota membatalkan perjalanannya ke Kota Batu.
“Kerugian yang terjadi akibat kecelakaan tersebut dapat mencapai ratusan juta rupiah. Oleh karena itu, perlunya langkah konkret dari pemerintah dalam merespons permintaan dari Organda untuk membangun rest area sebagai upaya preventif terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Batu,” ungkapnya.
Dia tegaskan, dalam rangka mengoptimalkan manfaat rest area, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, Organda dan stakeholder terkait lainnya. Perencanaan yang matang dan implementasi yang tepat akan memberikan dampak positif bagi kelancaran lalu lintas dan pertumbuhan pariwisata di Kota Batu.
“Selain itu, upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan juga harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Kota Batu,” papar Wakil Ketua ini.
Di samping itu, pemenuhan kebutuhan fasilitas umum seperti toilet, tempat istirahat dan sarana penunjang lainnya juga perlu diperhatikan dalam pembangunan rest area. Hal ini akan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dan wisatawan yang singgah di Kota Batu, serta mendukung peningkatan kunjungan wisata ke daerah tersebut.
“Dengan dukungan dan kerjasama antara pemerintah daerah, Organda dan masyarakat diharapkan pembangunan rest area di Kota Batu dapat segera direalisasikan demi meningkatkan kualitas transportasi dan pariwisata di kota tersebut. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dan memperkuat citra Kota Batu sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan ramah bagi pengunjung,” pungkasnya, dengan nada serius.
Penulis: Eko Windarto
Editor: Akasa Putra