BATU (jatimlines.id) – Persoalan pembuangan sampah masih menjadi masalah utama setiap desa dan kelurahan se Kota Batu. Hal itu muncul ketika Pemerintah Kota Batu menggelar audiensi dengan Asosiasi Petinggi dan Lurah (APEL) Kota Batu di Balai Kota Among Tani Batu, Kamis (1/2/2024).

Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibahas, salah satunya untuk mencari solusi terkait persoalan yang dihadapi oleh desa.

Kepala Desa Oro-Oro Ombo sekaligus Ketua APEL, Wiweko mengatakan ada hal-hal yang tengah dihadapi desa dan telah dibahas dalam musyawarah intern APEL.

“Jadi berbagai hal sudah dibahas, seperti pengelolaan sampah, penganggaran Tenaga harian lepas (THL,red), peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD,red), perhitungan ADD, SBU Desa untuk SPM, dan kolaborasi untuk pengembangan desa wisata,” kata Wiweko, Jumat (2/2/2024).

Lebih lanjut Wiweko menuturkan, evaluasi dan dukungan anggaran menjadi fokus untuk meningkatkan efektivitas dan optimalisasi potensi di tingkat desa. Serta terkait realisasi hasil usulan Musrenbang.

Terkait ini, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan pada pertemuan kemarin, banyak mendapat masukan dari Pemerintah desa.

Untuk itu pihaknya meminta agar APEL segera merekapitulasi apa usulan yang belum pernah terealisasi, sembari menunggu hasil rekapitulasi dari DP3AP2KB dan Bappelitbangda.

Termasuk mengingatkan agar para petinggi dan lurah fokus terhadap apa yang dilakukan, serta Musrenbang tidak hanya menjadi formalitas saja, sehingga usulan dari desa atau kelurahan bisa terealisasi.

“Catatan ini menjadi poin penting bagi saya untuk agar segera kami sampaikan kepada DPRD Kota Batu supaya bisa terealisasi,” jelas Aries Agung Paewai.

Sementara itu, terkait persoalan sampah, Aries mengucapkan terimakasih untuk desa dan kelurahan di Kota Batu yang telah berupaya maksimal menyelesaikan persoalan sampah, meskipun muncul permasalahan yaitu residu yang belum terselesaikan.

Aries mengaku, Dinas Lingkungan Hidup akan segera mendampingi dan menuntaskan persoalan residu yang ada di desa kelurahan.

“Setiap hari saya keliling TPS3R artinya ada peran besar masyarakat peduli dengan program kita dengan memanfaatkan TPS3R. Saya harapkan persoalan-persoalan sampah 2024 selesai, komitmen kami sampah residu kering siap dijalankan penanganannya, saya berharap desa tetap menjalankan pilah sampah dari sumbernya baik sampah rumah tangga maupun obyek usaha,” ujarnya.

Sedangkan terkait persoalan insfratruktur dan ADD, Aries mengatakan akan membagi serta mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab pelaksanaan ADD sehingga tidak ada tumpang tindih antara pemerintah desa dan pemerintah kota.

“Pemerintah Kota Batu juga sedang mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pembangunan jembatan Jurang Susuh penghubung Kota Batu dan Kabupaten Malang yang sering memakan korban atau kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.

Penulis: dik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan