Ensiklopedia Islam

Dokumentasi Pribadi

Pada QS Muhammad ayat 10, Allah menyatakan,

اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَ رْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَا نَ عَا قِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗ دَمَّرَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۖ وَلِلْكٰفِرِيْنَ اَمْثَا لُهَا
“Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi, sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.”
(QS. Muhammad 47: Ayat 10)

  • Kaum Nabi Nuh dihancurkan dengan banjir besar.
  • Kaum Nabi Hud dihancurkan dengan topan yang terus-menerus.
  • Kaum Nabi Luth dihancurkan dengan hujan batu.
  • Umat Nabi Musa, yaitu Firaun, ditenggelamkan di Laut Merah.

Semua itu menunjukkan bagaimana akibat dari orang-orang sebelum mereka. Allah telah menghancurkan, membinasakan, dan menurunkan azab kepada mereka. “Walil-kafirina amsaluha,” maka orang-orang kafir di zaman Nabi, seperti Abu Jahal dan Abu Lahab, juga akan mengalami nasib yang sama. Dan ternyata benar. Misalnya Abu Jahal, dia mati di Perang Badar dengan cara yang terhina.


Allah sebagai Pelindung Mukmin

“Dzalika bi-annallaha maulal-ladzina amanu” (Karena Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman). Artinya, orang beriman itu dilindungi oleh Allah. Di dunia, mereka jaya dan berkuasa, seperti Nabi Daud yang dari orang biasa menjadi raja, lalu kekuasaannya diwariskan kepada Nabi Sulaiman.

Di sisi lain, “wa annal-kafirina la maulalahum” (Adapun orang kafir, mereka tidak punya pelindung). Misalnya, dalam Perang Badar, orang kafir yang dipimpin Abu Sufyan merasa punya pelindung, yaitu berhala Lata dan Uzza. Sementara orang Islam, yang dipimpin oleh Zaid bin Sabit, mengatakan pelindung mereka adalah Allah SWT. Pada akhirnya, pelindung orang kafir terbukti lemah.

Pada Perang Badar, pasukan Islam hanya berjumlah 300 orang, sementara pasukan kafir berjumlah 1.000 dengan persenjataan lengkap. Namun, karena Allah adalah pelindung orang mukmin, Allah membantu dengan mengerahkan pasukan malaikat. Akhirnya, orang Islam menang dan mendapatkan harta rampasan yang banyak.


Balasan untuk Orang Beriman

“Innallaha yudkhilul ladzina amanu wa `amilush sholihati jannatim tajri min tahtihal anhar” (Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai).

Bahkan, pada ayat berikutnya ada sungai susu, madu, dan air jernih yang tidak berubah baunya. Ada juga sungai khamr yang tidak memabukkan, justru terasa nikmat. Ini adalah gambaran surga yang sangat didambakan oleh orang-orang Arab di padang pasir.

Orang mukmin masuk surga karena rahmat Allah

Ibadah manusia tidak sebanding dengan nikmat yang diberikan Allah. Sementara itu, orang kafir yang menentang Allah, hatinya gersang, tidak bisa merasakan ketenangan. Ketika mati, mereka diazab dan masuk neraka, itu karena keadilan Allah, sebagai balasan atas kekufuran mereka

1 2

Penulis: Win

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya Idul Fitri